sejatinya matematika telah menjadi salah satu kandungan dan petunjuk utama dalam alquran, hal ini dapat ditemukan dalam kalimat afala tafakkaruun (apakah kalian tidak berfikir), afala ta'filuun (apakah kalian tidak bernalar) dan afala tadzakkaruun (apakah kalian tidak belajar) yang terdapat dalam q.s ali imran ayat 13, q.s al-a'raf ayat 179

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan logika matematika teriintegrasi dengan nilai-nilai akhlak. Nilai akhlak dalam penelitian ini menitikberatkan pada akhlak kepada Allah dan akhlak pribadi. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa manusia pada dasarnya memiliki fungsi utama penciptaan yaitu sebagai hamba akhlak kepada Allah dan sebagai khalifah akhlak terhadap pribadi. Ketika kedua akhlak tersebut terimpelentasikan dalam kehidupan maka diharapkan dunia pendidikan akan mampu melahirkan generasi yang diharapkan oleh Undang-undang. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan terdapat ayat-ayat dalam juz 30 bermuatan logika matematika seperti negasi, konjungsi, disjungsi dan implikasi yang berkaitan dengan nilai-nilai akhlak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai akhlak yang terintegrasi dalam logika matematika pada ayat-ayat dalam juz 30 adalah taqwa, khauf, syukur, muroqobah, shidiq, amanah, istiqomah, iffah, mujahadah, tawadlu’, dan sabar. Hasil penelitian ini bisa diimplementasikan dalam pembelajaran matematika yang terintegrasi sebagai salah satu upaya penanaman akhlak/karakter pada Kunci Integrasi, Logika Matematika, Nilai Akhlak To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... [6] Mathematics is essential because it can help children's ability to think logically to sort out right and wrong Islamic norms. [4][26] [27] The first Islamic value-based mathematics learning indicator is the existence of an honest or Siddiq attitude. Being honest in this case is that students cannot blame a theorem or definition that has been proven correct to reach the answer to the desired calculation. ...... Mathematics is based on consistency and systematics in solving every problem. [27] The following Islamic value in learning Mathematics is self-confidence. Students are required to be confident when solving problems so that they do not need to look for the truth of answers from other friends. ...... The concept of conjunctions in mathematical logic also aligns with the istiqomah principle stated in Surah Al Bayyinah verse 5, so we are always istiqomah in carrying out God's commands. [27] Then, 15% of the articles show that Islamic-based Mathematics learning contains self-confidence. Confidence will encourage students to believe in the truth of their answers, so they will not see other friends' responses when working on questions. ...Nailil HikmahArghob Khofya HaqiqiBahan ajar matematika yang diintegrasikan dengan nilai keislaman akan lebih menarik bagi siswa. Pasalnya dengan pengintegrasian tersebut, siswa akan mengetahui bahwa matematika berkaitan dengan nilai-nilai agama dan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul electornic module matematika terintegrasi nilai-nilai Islam berbasis pendekatan saintifik pada materi bentuk aljabar yang valid dan menarik. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian pengembangan Research and Development menggunakan model ADDIE Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari lembar angket validasi dan angket respon kemenarikan peserta didik terhadap produk. E-modul matematika ini divalidasi oleh para ahli yaitu ahli materi dengan perolehan nilai rata-rata akhir 3,8 , ahli agama 3,9 dan ahli media 3,5. Ketiga hasil validasi tersebut masuk pada kriteria “Valid”. Sedangkan uji respon terdapat dua kali pengujian yaitu uji kelompok kecil dengan perolehan rata-rata 3,27 dan uji kelompok lapangan 3,30. Kedua hasil uji respon tersebut masuk pada kriteria “Sangat Menarik”. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa produk e-modul matematika ini valid, menarik dan dapat digunakan untuk pembelajaran adalah sebagai berikut 1Dalam Al-Qurdalam Al-Qur"an adalah sebagai berikut 1Al-Qur"an dan Terjemahnya. Bandung Diponegoro DepdiknasDepartemen AgamaDepartemen Agama RI. 2011. Al-Qur"an dan Terjemahnya. Bandung Diponegoro Depdiknas, 2006, Undang Undang No 3 2003, Sistem Pendidikan NasionalMarzukiMarzuki. 2017. Pendidikan Karakter Islam. Jakarta Sinar Grafika OffsetRinaldi MunirRinaldi Munir. 2009. Matematika Diskrit.. Bandung Informatika Salafudin. 2015.Kuliah Akhlaq. Yogyakarta. Pustaka PelajarYunahar IlyasYunahar Ilyas. 2009. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Orangyang menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan, mencakup

LOGIKA MATEMATIKA DALAM AL-QUR’AN hakikatnya logika matematika merupakan alat pembuktian kebenaran sedangkan sebagai orang muslim kita harus meyakini kebenaran dalam al-qur’an. Seperti pada surat di bawah ini Pada surat Al-mu’minun ayat 102-103 Ayat 102 ”Barang siapa berat timbangan kebaikannya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung” ayat 103 “Dan barang siapa ringan timbangan kebaikannya maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka” Sehingga dari logika yang di peroleh dapat di telaah maknanya “siapa berat timbangan kebaikannya maka mereka orang yang beruntung Dan siapa ringan timbangan kebaikannya maka mereka orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka” Pernyataan terasebut mengandung implikasi dan konjungsi. P = berat timbangan kebaikannya Q = orang yang beruntung R = siapa ringan timbangan kebaikannya S = orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka. Nilai kebenaran implikasi dan konjungsi p q r s pàq ràs pàq Ù ràs B B B B B B B B B B S B S S B B S B B B B B B S S B B B B S B B S B S B S B S S S S B S S B S B S B S S S S B S S B B B B B B S B B S B S S S B S B B B B S B S S B B B S S B B B B B S S B S B S S S S S B B B B S S S S B B B Deskripsi nilai logika matematika adalah sebagai berikut 1. Pernyatan pertama pàq Ù ràs = B “jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ Pernyatan tersebut bernilai benar sesuai dengan firman Allah surat Al-mu’minun 2. Pernyatan ke dua pàq Ù rà~s = S “jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ Pernyatan tersebut bernilai salah karna tidak sesuai dengan firman Allah Qs. Al-mu’minun 102-103 bahwa orang yang ringan timbangnya maka ia termasuk orang yang merugi dan mereka kekal didalam neraka” 3. Pernyatan ketiga pàq Ù ~ràs “jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ 4. Pernyatan ke empat pàq Ù ~rà~s = B “jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ Pernyatan tersebut bernilai benar sesuai dengan firman Allah. 5. Pernyatan kelima pà~q Ù ràs = B “jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ 6. Pernyatan ke enam pà~q Ù rà~s = S “jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ 7. Pernyatan ke tujuh pà~q Ù ~ràs = S ”jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ 8. Pernyatan ke delapan pà~q Ù ~rà~s = S “jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ 9. Pernyatan ke Sembilan pàq Ù ràs = B “jika ia berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ Pernyatan ini benar karna sesuai dengan firman allah 10. Pernyatan ke sepuluh ~pàq Ù rà~s = S “jika ia tidak berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ 11. Pernyatan ke sebelas ~pàq Ù ~ràs = B “jika ia tidak berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika tidak ringan timbangan kebaikanya maka termasuk orang yang merugi “ 12. Pernyatan ke duabelas ~pàq Ù ~rà~s = S “jika ia tidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ 13. Pernyatan ke tiga belas ~pà~q Ù ràs = B “jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ 14. Pernyatan ke empat belas ~pà~q Ù rà~s = s “jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ Pernyatan ini salah karna tidak sesuai dengan mu’minun 15. Pernyatan ke lima belas ~pà~q Ù ~ràs = B “jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ 16. Pernyatan ke enam belas ~pà~q Ù ~rà~s = B “jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ Pernyatan berikut bernilai benar karna sesuai dengan firman allah mu’minun 102-103 Dari pernyatan-pernyatan tersebut juga di jelaskan pada ayat QS. Al-Anbiya’ 47 dan QS. Al-A’raf 8-9 Ø Pada ayat QS. Al-Anbiya’ 47 Allah Ta’ala berfirman . وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِيْنَ 47 Artinya “Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” QS. Al-Anbiya’ 47 Ø Dan Pada ayat lain juga di jelaskan QS. Al-A’raf 8-9 أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ 9- الأعراف 8-9 Artinya “Timbangan pada hari itu menjadi ukuran kebenaran, barangsiapa yang berat timbangan kebaikan nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikan nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.” QS. Al-A’raf 8-9

jLxsqP.
  • rms39a4zwq.pages.dev/719
  • rms39a4zwq.pages.dev/946
  • rms39a4zwq.pages.dev/849
  • rms39a4zwq.pages.dev/147
  • rms39a4zwq.pages.dev/809
  • rms39a4zwq.pages.dev/624
  • rms39a4zwq.pages.dev/473
  • rms39a4zwq.pages.dev/186
  • rms39a4zwq.pages.dev/3
  • rms39a4zwq.pages.dev/459
  • rms39a4zwq.pages.dev/542
  • rms39a4zwq.pages.dev/830
  • rms39a4zwq.pages.dev/259
  • rms39a4zwq.pages.dev/688
  • rms39a4zwq.pages.dev/509
  • ayat alquran yang berhubungan dengan logika matematika