Dilansirdari Ensiklopedia, pola interaksi yang terjadi antara alga dan fungi pembentuk lichenes seperti pada gambar adalah jamur menyimpan air untuk fotosintesis alga dan mendapat sari makanan dari alga.
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demikian kegiatan hidup manusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi atau komunikasi, baik interaksi dengan alam lingkungan, interaksi dengan sesamanya, interaksi antara guru dan murid, baik itu disengaja maupun tidak disengaja Sardiman, 20111.Dalam dunia pendidikan pola-pola interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar itu sangatlah penting untuk menciptakan apa yang diinginkan sekolah. Dengan demikian akan menciptakan dorongan dari guru terhadap siswa akan timbul sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari interaksi, tanpa adanya interaksi di dalamnya proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Interaksi ini akan terlaksana jika ada hubungan yang baik antara guru dengan siswanya. Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain Mahmud, 2012169.Untuk menciptakan hubungan yang baik antara guru dengan siswa, maka seorang guru hendaknya dalam berinteraksi menggunakan pola interaksi yang bisa membuat siswa lebih aktif, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini, pola interaksi yang dimaksud adalah bagaimana pola interaksi guru terhadap siswa selama dalam proses pembelajaran, atau menggambarkan bagaimana pola interaksi guru terhadap siswa selama dalam proses Pola Interaksi dalam PembelajaranMenurut Sanjaya 2005170 dalam pembelajaran, interaksi antara guru dengan siswa terdapat model atau pola interaksi, dimana model atau pola interaksi ini terdiri atas tiga, yaituPola interaksi Satu ArahPengajaran adalah transfer pengetahuan kepada siswa. Dalam bentuk ini guru mengajar di sekolah hanya menyuapi makanan kepada anak. Siswa selalu menerima suapan itu tanpa komentar, tanpa aktif berfikir. Mereka mendengarkan tanpa kritik, apakah pengetahuan yang diterimanya di bangku sekolah itu benar atau tidak. Dalam hal seperti ini, guru sangat berperan penting, karena apa yang disampaikan oleh guru itulah yang diterima oleh siswa, namun walau disini siswa hanya menerima dari penjelasan guru saja, interaksi seperti ini juga sangat penting, karena dengan adanya interaksi ini siswa akan fokus dan memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh interaksi Dua ArahPengajaran ialah mengajar siswa bagaimana caranya belajar. Dalam bentuk ini guru hanya merupakan salah satu sumber belajar, bukan sekedar menyuapi materi saja kepada siswa. Pendapat ini timbul karena pengaruh perkembangan psikologi dari pengajar medern ialah bahwa mengajar adalah melatih siswa bagaimana belajar. Pada interaksi seperti ini, seorang guru tidak mutlak atau tidak menyuapkan langsung dengan siswanya, namun, disini guru hanya sebagai fasilitator saja, dimana seorang guru mengantar siswa untuk menciptakan suasana belajar yang yang memungkinkan, siswa dihadapkan dengan bermacam-macam pertanyaan yang menyangkut dengan materi, sehingga siswa dapat menimbulkan inisiatif untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian, disini guru hanya memberikan rangsangan saja, hingga siswa dapat dan berani mengeluarkan pendapatnya sehingga masalah yang diberikan dapat dipecahkan, dengan ini pembelajaran akan mulai lebih interaksi Multi ArahPengajaran adalah hubungan interaksi antara guru dan siswa. Apakah hakikat interaksi itu? Sebenarnya interaksi itu bukan sekedar adanya aksi dan reaksi, melainkan adanya hubungan interaktif antara tiap individu. Ialah antara guru dan murid, serta antara murid dan murid. Tiap individu ikut aktif, tiap individu berperan. Dalam ini guru hanya menciptakan situasi dan kondisi, agar tiap individu dapat aktif belajar. Dimana akan timbul suasana atau proses mengajar yang aktif. Masing-masing siswa sibuk belajar, melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Interaksi seperti ini, guru hanya menciptakan suasana atau kondisi yang dimana akan menciptakan belajar yang aktif oleh siswa. Dimana disini guru hanya sebagai fasilitator, siswa akan belajar dengan sendirinya secara aktif dan guru sebagai pemandu atau mengawasi menciptakan suasana belajar yang aktif ini, disini guru harus merencanakan secara yang matang dulu. Namun untuk diketahui bahwa pola-pola interaksi tersebut masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan, pola satu arah dimana interaksi hanya diperankan oleh pendidik saja, sementara murid kurang dilibatkan guru aktif, murid pasif maka interaksi ini dapat dikatakan interaksi yang kurang pola interaksi dua arah, guru berperan dan siswa juga sedikit berperan karena siswa diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat, dengan ini pembelajaran akan mulai aktif. Sedangkan pola interaksi multi arah adanya transaksi yang menggambarkan suasana hidup dan akrab, menyenangkan dan membangkitkan motivasi anak didik untuk saling aktif dan saling pengaruh mempengaruhi atau sama lain sehingga pola interaksi seperti ini dapat digolongkan kepada pola interaksi dinamis, dengan kata lain dapat memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak didik dalam meningkatkan pola pikir dan mengembangkan potensi diri Ramayulis, 2008180.Dimyati dan Mudjiono 2006119-120 mengutip pendapat Lindgren, mengemukakan 4 empat kemungkinan interaksi dalam pembelajaran, yakniPola guru – siswaInteraksi satu arah, di mana guru bertindak sebagai penyampai pesan dan siswa penerima guru – siswa – guruInteraksi dua arah, antara guru – siswa, di mana guru memperoleh balikan dari guru – siswa – guruInteraksi dua arah antara guru – siswa, di mana guru mendapatbalikan dari siswa. Selain itu, siswa saling berinteraksi atau saling belajar satu dengan yang guru – siswa, siswa – guru, siswa – siswaInteraksi optimal antara guru – siswa, dan antara siswa dengan melingkarSetiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat Sudjana 199843, ada tiga pola komunikasi dalam proses interaksi guru-siswa, yakni komunikasi sebagai aksi, interaksi, dan sebagai Aksi Komunikasi Satu ArahDalam komunikasi ini, guru berperan sebagai pemberi aksi dan peserta didik pasif. Artinya, guru adalah sektor utama sebagai sumber pesan yang ingin disampaikan. Dalam hal ini, guru memiliki peran paling penting serta memikul beban yang cukup berat. Penyebabnya adalah guru harus memposisikan dirinya sebaik mungkin dalam menyampaikan materi harus terlaksana dan terorganisir dengan baik. Posisi peserta didik yang pasif mengharuskan guru terlebih dahulu mengetahui segala kekurangan dan kelemaham para peserta didiknya. Bagian dari pesan yang dianggap sulit, seharusnya lebih ditekankan dan memiliki porsi lebih dibandingkan yang lain. Ceramah pada dasarnya merupakan contoh komunikasi satu arah, atau komunikasi sebagai komunikasi satu arah di dalam kelas adalah ketika guru memberikan arahan materi dengan metode ceramah. Ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas jika dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar jika ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak belajar. Beriku beberapa keunggulan dan kelemahan ceramah. Ceramah merupakan metode yang “murah” dan “mudah” untuk dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suaru guru. Dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, metode ini memiliki kekurangan di antaranya adalah materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru. Selanjutnya adalah Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang kemana-mana atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik, dan lain sebagai Interaksi Komunikasi Dua ArahPada komunikasi ini guru dan peserta didik dapat berperan sama, yaitu pemberi aksi dan penerima aksi. Antara guru dan peserta didik memiliki peran yang seimbang, keduanya sama-sama berperan aktif. Di sini sudah terlihat hubungan dua arah, artinya dalam hal ini sudah disertai feedback atau umpan balik dari komunikan peserta didik. Komunikasi dengan cara seperti ini dinilai lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah. Peserta didik dalam hal ini bisa memposisikan dirinya untuk bertanya ketika ia tidak memahami pesan yang disampaikan oleh pendidik. Mereka mulai memiliki kesempatan untuk memberi saran atau masukan ketika merasa kurang puas atas penjelasan yang dua arah hanya terbatas pada guru dan siswa secara individual, antara pelajar satu dengan pelajar lainya tidak ada didik tidak dapat berinteraksi dengan teman lainnya. Dengan kata lain, kesempatan untuk berbagi pesan serta menerima opini teman masih belum terlaksana dalam komunikasi dua arah. Kendati demikian, komunikasi ini lebih baik dari yang sebagai Transaksi Komunikasi Banyak ArahKomunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dan siswa tetapi juga melibatkkan interaksi yang dinamis antara siswa dengan siswa. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini mengarah pada proses pemebelajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal, sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif. Diskusi dan simulasi merupakan strategi yang dapat mengembangkan komunikasi pengajaran atau proses interaksi belajar mengajar bisa terjadi dalam berbagai pola interaksi/komunikasi di atas, akan tetapi komunikasi sebagai transaksi yang dianggap sesuai dengan konsep cara belajar siswa aktif sebagaimana yang dikehendaki oleh para ahli dalam pendidikan modern. Dalam mengelola interaksi belajar guru harus memiliki kemampuan mendesain program, menguasai materi pelajaran, mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber, memahami cara atau metode yang digunakan, memiliki keterampilan mengkomunikasikan program serta memahami landasan-landasan pendidikan sebagai dasar berintikan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Di dalam interaksi belajar mengajar terjadi proses pengaruh-mempengaruhi, bukan hanya guru yang mempengaruhi siswa, tetapi siswa juga dapat mempengaruhi guru. Dengan demikian, dari dua pendapat diatas, mengenai pola interaksi pendidikan pada dasarnya sama yaitu mengunakan pola interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungan serta didukung oleh metode dan media Interaksi dalam PembelajaranSardiman 201115-18 yang mengutip pendapat Edi Suardi, menguraikan ciri-ciri interaksi belajar mengajar, antara lainInteraksi belajar memiliki tujuan, yakni tujuan untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud interaksi belajar mengajar itu sadar tujuan, dengan menempatkan siswa sebagai pusat suatu prosedur jalannya interaksi yang direncana, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu adanya prosedur, atau langkah-langkah sistematik yang belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Materi harus sudah didesain dan disiapkan sebelum berlangsungnya interaksi belajar dengan adanya aktivitas siswa. Siswa sebagai pusat pembelajaran, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar interaksi belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi dan sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar dalam interaksi belajar mengajar dibutuhkan disiplin. Disiplin dalam interaksi belajar mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh semua pihak dengan secara sadar, baik pihak guru maupun pihak batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas kelompok siswa, batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa penilaian/evaluasi. Evaluasi merupakan bagian penting yang tidak bisa diabaikan. Evaluasi ini untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai melalui interaksi belajar ciri interaksi dalam pembelajaran dalam Diakses tanggal 29 Agustus 2017 adalah sebagai berikutAda tujuan yang ingin dicapaiTujuan dalam interaksi pembelajaran adalah membantu siswa dalam perkembangan tertentu, yaitu dengan menempatkan anak sebagai pusat perhatian perkembangan tertentu, yaitu dengan menempatkan anak sebagai pusat perhatian sedangkan unsur lainnya sebagai pengantar dan penggarapan materi khususDalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa dan disiapkan sebelum berlangsungnya interaksi edukatif sehingga sesuai untuk mencapai aktivitas anakSebagai konsekuensi bahwa siswa merupakan sentral maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi guru yang berperan sebagai pembimbingGuru berperan sebagai pembimbing dalam proses belajar maka guru diharapkan mampu untuk mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu maupun kelompok, memberikan penjelasan kepada siswa mengenai hal yang diperlukan dalam proses belajar, memberikan kesempatan agar mereka belajar sesuai dengan kemampuannya serta membantu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dan menilai setiap keberhasilan langkah kegiatan yang telah batas waktuUntuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas kelompok batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberi batas waktu tertentu, kapan tujuan itu harus sudah metode untuk mencapai tujuanMetode belajar adalah sistem dengan menggunakan teknik-teknik tertentu didalam interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sebagai proses evaluasiSebagai alat penilaian hasil pencapaian tujuan dalam pengajaran, evaluasi harus dilakukan dengan terus menerus. Evaluasi tidak hanya sekedar menentukan angka keberhasilan belajar tetapi yang lebih penting adalah sebagai dasar untuk mendapat umpan balik feed back dari proses interaksi edukatif yang dengan uraian di atas bahwa dalam mengelola interaksi belajar mengajar, guru harus memiliki kemampuan mendesain program, menguasai materi pelajaran, mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber, memahami cara atau metode yang digunakan, memiliki keterampilan mengkomunikasikan program serta memahami landasan-landasan pendidikan sebagai dasar Pendukung Interaksi Dalam PembelajaranAda beberapa faktor pendukung dalam berinteraksi dengan siswa pada proses Bahan AjarSebelum guru tampil di depan kelas untuk mengelola interaksi belajar mengajar, terlebih dahulu harus menguasai bahan apa yang dikontakkan dan sekaligus bahan-bahan apa yang dapat mendukung jalannya proses belajar mengajar. Dengan modal menguasai bahan, guru akan dapat menyampaikan materi pelajaran secara dinamis Sardiman, 2011164.Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar Majid, 2011. Menguasai bahan ajar akan menjadi faktor pendukung apabila guru benar-benar menguasainya, dan menguasai dengan baik akan menjadi faktor penghambat dalam interaksi jika guru tidak menguasai bahan dengan Program Belajar MengajarGuru yang kompeten, juga harus mampu mengelola programbelajar mengajar. Dalam hal ini ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh guru. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut Sardiman, 2011165-168Merumuskan tujuan instruksional/pembelajaranMengenal dan dapat menggunakan proses intruksional yang tepatMengenal kemampuan anak didikMerencanakan dan melaksanakan program program belajar mengajar akan menjadi faktor pendukung apabila guru melaksanakannya, dan akan menjadi faktor penghambat dalam interaksi apabila guru tidak KelasPengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sisi emosional kelas yang positif. Definisi ini memandang pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio emosional yang positif didalam kelas. Definisi ini beranggapan, bahwa kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim positif yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa Mudasir, 20113.Dengan adanya pengelolaan kelas ini, maka guru akan mudah berinteraksi karena siswa sudah diatur dengan sedemikian rupa yang sesuai dengan metode belajar. Mengelola kelas akan menjadi faktor pendukung apabila guru melakukannya, jika guru tidak melakukan pengelolaan kelas, maka akan menjadi faktor penghambat dalam Media/SumberMedia merupakan sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media juga sangat berpengaruh terhadap interaksi. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan Arsyad, 20102-3.Yamin 2013197 mengatakan, media dalam komunikasi merupakan bagian dari komponen yang tidak dapat tidak mesti ada karena media merupakan perangkat penyalur informasi. Penggunaan media pembelajaran sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan menyampaikan pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Menggunakan media akan menjadi faktor pendukung apabila guru menggunakannya dalam berinteraksi, namun akan menjadi faktor penghambat dalam interaksi, jika guru tidak menggunakan media dalam berinteraksi dengan siswanya dalam Landasan-landasan KependidikanMenguasai landasan-landasan kependidikan akan menjadi faktor pendukung dalam berinteraksi, apabila guru menguasainya, dan apabila guru tidak menguasainya, maka akan menjadi faktor penghambat dalam interaksi. Adapun faktor yang mendasari terjadinya interaksi dalam pembelajaran menurut Rohani 2010122-141 adalah sebagai berikutFaktor tujuanInteraksi pengajaran memang dibatasi dan dilahirkan oleh tujuannya. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan tentang perubahan perilaku apa yang akan diperoleh setelah proses pembelajaran. Jika tujuan diketahui, siswa mempunyai motivasi untuk belajar. Agar tujuan pembelajaran mudah diketahui, maka harus dirumuskan secara khusus Sumiati dan Asra, 200834. Tujuan ini perlu dirumuskan karena untuk membantu mempermudah guru dalam mendesain program dan kegiatan pengajaran, mempermudah pengawasan dan penilaian hasil belajar sesuai yang diharapkan dan memberikan pedoman bagi siswa dalam menyelesaikan materi dan kegiatan bahan atau materi pembelajaranBahan adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses interaksi edukatif. Tanpa bahan pelajaran proses interaksi edukatif tidak akan berjalan Djamarah, 201017. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti mempelajari dan mempersiapkan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya. Penguasaan bahan oleh guru, seyogyanya mengarah pada spesifik atas ilmu kecakapan yang diajarkannya. Mengingat isi, sifat, dan luasnya ilmu, maka guru harus mampu menguraikan ilmu atau kecakapan dan apa-apa yang akan diajarkannya ke dalam bidang ilmu atau kecakapan yang unsur-unsur atau informasi-informasi yang baik itu bukan saja akan mempermudah siswa untuk mempelajarinya, melainkan juga memberikan gambaran yang jelas sebagai petunjuk dalam menetapkan metode dan siswaGuru dan siswa adalah dua subjek dalam interaksi pengajaran. Guru sebagai pihak yang berinisiatif awal untuk penyelenggaraan pengajaran, sedang siswa sebagai pihak yang secara langsung mengalami dan mendapatkan kemanfaatan dari peristiwa belajar mengajar adalah suatu cara kerja yang sistematik dan umum, yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan Rohani, 2004118. Makin baik suatu metode makin efektif pula dalam pencapaiannya. Tetapi tidak ada satu metode pun yang dikatakan paling baik/dipergunakan bagi semua macam usaha pencapaian tujuan. Baik tidaknya, tepat tidaknya suatu metode dipengaruhi oleh berbagai harus dapat memilih, mengkombinasikan, serta mempraktekkan berbagai cara penyampaian bahan sesuai dengan situasi. Keberhasilan dalam melaksanakan suatu pengajaran sebagian besar ditentukan oleh pilihan bahan dan pemakaian metode yang tepat. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru guna kepentingan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugas, guru sangat jarang menggunakan satu metode, tetapi selalu memakai lebih dari satu metode. Karena karakteristik metode yang memiliki kelebihan dan kelemahan menuntut guru untuk menggunakan metode yang efektifitas penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa faktor, yakni Sumiati dan Asra, 200892Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran;Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran;Kesesuaian metode pembelajaran dengan kemampuan guru;Kesesuaian metode pembelajaran dengan kondisi siswa;Kesesuaian metode pembelajaran dengan sumber dan fasilitas tersedia;Kesesuaian metode pembelajaran dengan situasi kondisi belajar mengajar;Kesesuaian metode pembelajaran dengan tempat pembelajaran yang digunakan pada dasarnya hanya berfungsi sebagai bimbingan agar siswa belajar. Metode pembelajaran pada umumnya ditujukan untuk membimbing belajar dan memungkinkan setiap individu siswa dapat belajar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Guru seharusnya memikirkan bagaimana cara metode yang membuat siswa dapat belajar secara optimal. Dalam arti sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Belajar secara optimal dapat dicapai jika siswa aktif di bawah bimbingan guru yang aktif yang dimaksud situasi adalah suasana belajar atau suasana kelas pengajaran. Termasuk dalam pengertian ini adalah suasana yang berkaitan dengan siswa, seperti kelelahan, semangat belajar, keadaan cuaca, keadaan guru, keadaan kelas yang kurang uraian di atas, disimpulkan bahwa faktor interaksi hakikatnya merupakan rangkaian komunikasi antara guru dan siswa yang dipengaruhi oleh tujuan pembelajaran, bahan atau materi pembelajaran, guru dan siswa, metode belajar, media/sumber belajar, dan landasan pendidikan dimana semuanya saling mempengaruhi dalam membentuk interaksi pembelajaran.
PROSIDINGSEMINAR NASIONAL BAHASA DAN SASTRA. Balai Bahasa DIY, 2018. Tirto Suwondo. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper. Download. PDF Pack. People also downloaded these PDFs.
Seminar sudah sangat familiar di telinga masyarakat luas. Istilah ini juga sangat sering digunakan di dunia pendidikan hingga ke ranah profesional seperti dalam pekerjaan ataupun sebenarnya apakah Anda mengetahui apa itu seminar? Mulai dari ciri-ciri, tujuan dan fungsi, hingga apa perbedaannya seminar dengan workshop?Kali ini LinovHR telah merangkum secara ringkas dan padat seputar seminar. Untuk lebih jelasnya simak ulasan SeminarSeminar adalah suatu pertemuan yang diikuti oleh sekelompok orang guna membahas hal tertentu serta mencari solusi dari tema atau topik permasalahan yang diangkat. Biasanya acara ini menghadirkan narasumber atau pembicara yang ahli di bidang tersebut untuk menjelaskan dilihat dari segi etimologis, seminar berasal dari kata atau bahasa latin yaitu “seminarium” yang artinya adalah tanah tempat menanam benih. Sedangkan dari segi definisi secara harfiah, seminar adalah suatu bentuk pengajaran akademis, yang biasanya diselenggarakan oleh universitas atau rangkaian acara seminar, peserta juga dapat melakukan interaksi tanya jawab dengan pemateri yang bertindak sebagai ahli di bidangnya. Sehingga, setelah selesainya acara seminar tersebut, peserta dapat membawa pengetahuan dan wawasan yang baru atau bahkan mendapatkan solusi terbaik dari topik yang Seminar dan WorkshopWorkshop dan seminar banyak disalah artikan oleh banyak orang. Atau bahkan mereka menganggap bahwa keduanya merupakan hal yang sama. Walau kedua acara tersebut terlihat sama namun sejatinya seminar dan workshop merupakan dua hal yang merupakan kegiatan dimana para peserta akan mendapatkan pengetahuan terkait tema yang diangkat. Sedangkan, workshop adalah kegiatan di mana peserta tidak hanya akan mendapatkan pemahaman teoritis tapi juga praktik langsung. Peserta workshop juga tidak sebanyak Juga Perbedaan antara Workshop dan TrainingCiri-ciri SeminarAda beberapa ciri kegiatan seminar yaituBerbentuk ForumBentuk forum dapat diartikan terdapat seorang mentor sebagai narasumber. Serta seorang moderator untuk membantu lancarnya acara seminar. Terdapat interaksi di dalamnya yang melibatkan beberapa audience agar terjadi komunikasi dua arah atas materi yang disampaikan, dan dilengkapi dengan sesi tanya jawab di Berupa MakalahTema dan materi yang akan dibahas akan mengacu pada pembahasan yang disajikan narasumber. Oleh karena itu diharapkan narasumber seminar menyiapkan materi dengan sebaik Utamanya Adalah Isu IlmiahKegiatan seminar umumnya akan mengusung isu ilmiah yang relevan dan fakta dilapangan sebagai bahan untuk diskusi, bukan hanya sekadar isu atau hal-hal yang dan Fungsi SeminarTujuan seminar adalah menyebarluaskan pengetahuan, pendapat, atau inovasi kepada peserta seminar. Selain itu, beberapa tujuan lainnya dari seminar antara lain Sebagai media untuk menyampaikan aspirasi dan ide kepada peserta. Memberikan wawasan baru dan meningkatkan kompetensi dari yang Terlibat dalam SeminarKunci keberhasilan sebuah seminar tidak terlepas dari pihak-pihak yang berperan secara langsung untuk mensukseskan acara seminar dan terlibat didalamnya. Pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah seminar antara lainMaster Ceremony MCDisebut juga pembawa acara, merupakan pihak yang membuka seminar. Memperkenalkan pembicara, moderator dan juga notulen serta menutup kegiatan moderator merupakan pihak yang akan bertanggung jawab dengan segala proses berjalannya seminar dan juga mengatur agar kegiatan seminar terus berjalan sesuai dengan jadwal yang telah atau pemateri dapat disebut juga narasumber, merupakan pihak yang akan mempresentasikan materi seminar dan memberikan tanggapan tentang isi materi yang seminar atau audience merupakan pihak yang menerima materi yang dipresentasikan oleh pembicara dan memberikan respons mereka terhadap materi adalah pihak yang bertanggung jawab dalam hal pencatatan dan merangkum seluruh hal-hal penting yang berkaitan dengan pembahasan materi Kegiatan SeminarSeminar dapat dijalankan oleh berbagai macam bidang dan dibedakan berdasarkan maksud dan tujuan dari seminar tersebut. Berikut merupakan beberapa contoh seminarSeminar rangkuman dan penjelasan LinovHR mengenai seminar. Semoga dapat membantu Anda memahami lebih dalam betapa pentingnya seminar untuk menambah wawasan, meningkatkan kompetensi dan memperoleh solusi dari suatu masalah.
sosialdan integratif dilakukan melalui suatu proses yang disebut dengan 19 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pola Interaksi Guru dan Siswa Dalam dunia pendidikan pola-pola interaksi antara guru dan siswa apa yang diinginkan sekolah. Dengan demikian akan menciptkan dorongan dari guru terhadap siswa akan timbul sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah? antarindividu individu dan individu antara individu dan kelompok antara kelompok dan kelompok Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah C. antara individu dan kelompok. Dilansir dari Ensiklopedia, pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah antara individu dan kelompok. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. antarindividu adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. individu dan individu adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. [irp] Menurut saya jawaban C. antara individu dan kelompok adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban D. antara kelompok dan kelompok adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. antara individu dan kelompok. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Interaksiini selalu terjadi dua arah. Ciri kedua adalah adanya makalah sebagai bahan acuan dari seminar. Umumnya acuan ini disusun oleh pembicara untuk dipelajari para peserta seminar. Di akhir presentasi apabila ada peserta yang merasa materi tersebut kurang relevan atau belum jelas, bisa ditanyakan langsung pada pembicara.
Pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah? antarindividu individu dan individu antara individu dan kelompok antara kelompok dan kelompok Semua jawaban benar Jawaban C. antara individu dan kelompok. Dilansir dari Ensiklopedia, pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah antara individu dan kelompok. Dapatkan info dari Penakuis Terbaru tentang cpns,PGP,CPG,UT ,pppk dan kumpulan soal. Mari bergabung di Grup Telegram "Penakuis", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Polainteraksi yang terjadi antara anggrek dengan tanaman lain (inangnya) adalah . A. Simbiosis komensalisme B. Simbiosis parasitisme C. Simbiosis mutualisme D. Netralisme 9

Pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah? antarindividu individu dan individu antara individu dan kelompok antara kelompok dan kelompok Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah C. antara individu dan kelompok. Dilansir dari Ensiklopedia, pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah antara individu dan kelompok. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. antarindividu adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. individu dan individu adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. antara individu dan kelompok adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban D. antara kelompok dan kelompok adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. antara individu dan kelompok. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

pertanyaankepada siswa. Interaksi yang terjadi adalah interaksi dua arah karena ketika guru mengajukan pertanyaan beberapa siswa menjawab pertanyaan guru tersebut. Namun, hanya sebatas antara guru dengan siswa atau siswa dengan guru. Interaksi yang terjadi berkaitan dengan karakteristik materi yang diajarkan dan keterampilan yang harus dicapai

Apa yang dimaksud dengan seminar? Apa fungsi dan tujuan dari seminar? Arti seminar adalah pertemuan sekelompok orang yang dilakukan dengan pembahasan sebuah tema atau masalah untuk mendapatkan solusi ilmiah mengenai permasalahan tersebut. Untuk lebih jelasnya, mari kita baca ringkasan di bawah ini. Pengertian Seminar Seminar adalah suatu pertemuan yang diikuti oleh sekelompok orang untuk membahas suatu topik tertentu dan mencari solusi mengenai suatu tema atau masalah dengan menghadirkan seorang mentor yang ahli dibidang tersebut untuk menjelaskan solusi masalah yang dibahas. Dari segi etimologi kata, istilah seminar berasal dari bahasa Latin, yaitu seminarium yang artinya adalah tanah tempat menanan benih. Kalimat tersebut tidak untuk dipahami secara harafiah, melainkan sebuat bentuk kalimat konotasi, dimana artinya lebih kepada bentuk pengajaran akademis maupun pembentukan diri yang dilaksanakan oleh suatu komunitas maupun organisasi pendidikan. Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa kegiatan seminar adalah pertemuan yang bersifat massal yang diselenggarakan dengan teknis tertentu yang sarat dengan pembelajaran dan di dalamnya terdapat diskusi ilmiah yang berguna bagi banyak pihak. Ciri-Ciri Seminar Adanya banyak perbedaan antara seminar dengan kegiatan diskusi lainnya. Jika kita mengacu pada pengertian seminar, maka ciri-ciri kegiatan seminar antara lain adalah sebagai berikut 1. Bentuknya Forum Berbentuk forum dalam artian terdapat seorang mentor sebagai pembicara utama, dan seorang moderator untuk membantu kelancaran seminar. Di dalamnya ada interaksi yang melibatkan sejumlah audiens agar terjadi terjadi komunikasi dua arah terhadap materi yang disampaikan, dan dilengkapi dengan sesi tanya jawab. 2. Mengacu Pada Makalah Pembahasan tema dan materi seminar mengacu kepada kerja kerja yang disajikan oleh para pembicara, itulah sebabnya diharapkan penyaji sungguh-sungguh menyiapkan materi dengan sebaik-baiknya. 3. Isu Ilmiah Menjadi Topik Utama Pada umumnya kegiatan seminar akan mengangkat isu ilmiah yang aktual sebagai bahan untuk didiskusikan, dan bukan sekadar isu atau hal yang remeh temeh. Tujuan dan Fungsi Seminar Tujuan utama dilangsungkannya kegiatan seminar adalah agar informasi maupun buah pikiran yang terbaru dapat tersampaikan kepada orang banyak. Sehingga informasi tersebut bisa dengan lebih mudah lagi dikembangkan kepada masyarakat yang lebih luas. Fungsi seminar sudah jelas sebagai media untuk menyampaikan informasi yang bersifat ilmiah kepada khalayak, sehingga peserta seminar bisa menggunakan informasi tadi dalam penyelesaian permasalahan yang ada. Beragam solusi akan disediakan kepada para peserta dimana peserta sendirilah yang akan mengaplikasikannya di dalam kehidupannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan akan lebih baik lagi jika informasi yang diketahui oleh peserta seminar tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk lingkungannya juga. Semua kegiatan seminar yang dilakukan biasanya akan ditutup dengan sebuah kesimpulan terhadap permasalahan yang dibahas. Dan biasanya peserta kegiatan seminar akan mendapat sertifikat, sebagai bukti bahwa mereka telah memiliki ilmu dan pengetahuan baru di bidang tertentu. Dimana sertifikat tersebut dapat dijadikan tambahan kualifikasi kompetensi seseorang dalam dunia kerja maupun profesional. Pihak yang Terlibat Dalam Seminar Keberhasilan dari berlangsungnya sebuah kegiatan seminar adalah berkat kerjasama dari beberapa pihak yang terlibat di dalamnya, adapun pihak-pihak yang terlibat dalam seminar antara lain seperti 1. Pembawa Acara Pembawa acara atau master of ceremony adalah pihak yang membuka seminar, memperkenalkan pembicara, moderator hingga notulen dan menutup kegiatan seminar. 2. Moderator; Moderator adalah pihak yang bertanggungjawab terhadap proses berjalannya seminar dan mengatur agar seminar berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati. 3. Pembicara Pembicara atau pemateri adalah pihak yang menyajikan materi seminar yang sesuai dengan keahliannya. 4. Audiens Peserta seminar adalah pihak yang menerima presentasi materi seminar dan memberikan tanggapan mengenai isi materi tersebut. 5. Notulen Notulen adalah pihak yang bertanggungjawab untuk mencatat dan merangkum hal-hal penting dalam pembahasan materi seminar. Demikianlah penjelasan singkat mengenai pengertian seminar, ciri-ciri seminar, tujuan dan fungsi seminar. Semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan informasi yang dibutuhkan pembaca, terlebih mengenai istilah seminar.

IPSSekolah Menengah Pertama terjawab 13. Pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah . a.individu dan individu b. antara individu dan kelompok antara kelompok dan kelompok d. antarindividu 1 Lihat jawaban Iklan asahihamada Jawaban: B. Antara individu dan kelompok Iklan Pertanyaan baru di IPS

Seminar adalah– Diskusi dalam bentuk seminar adalah salah satu yang mungkin sudah tidak asing lagi kita temui. Tidak hanya di dunia pendidikan, kegiatan ini juga banyak dilakukan dalam dunia kerja, seminar menjadi kesempatan bagi para pesertanya untuk menambah pengetahuan langsung dari ahlinya. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kegiatan seminar, mari simak artikel KitaLulus di bawah ini!‍Apa Itu Seminar?Dalam KBBI, seminar adalah pertemuan atau persidangan yang membahas suatu permasalahan di bawah pimpinan seorang ahli guru besar, pakar; dan sebagainya. Sedangkan secara etimologi, seminar berasal dari bahasa Latin yaitu "senimarium" yang artinya tanah untuk kita perdalam, istilah seminar berasal dari kata yang bermakna menanam benih-benih ilmu pengetahuan. Itulah tempat seminar, sebagai tanah untuk belajar hal-hal baru dari sini, kita dapat diartikan seminar adalah sebuah pertemuan untuk membahas suatu permasalahan yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya sebagai pembicara. Kegiatan ini merupakan cara untuk menambah ilmu atau wawasan baru dari beberapa ahli kepada peserta rangkaian acara seminar, seorang ahli yang bertindak sebagai pembicara juga akan membuka kesempatan bagi para peserta untuk mengajukan pertanyaan. Sehingga terjalin interaksi dan peserta bisa pulang dengan membawa pengetahuan baru.‍BACA JUGA Apa Itu Workshop dan Apa Bedanya dengan Seminar?‍Tujuan Seminar Adalah Bertukar PikiranSeminar sendiri memiliki tujuan sebagai tempat untuk membahas dan bertukar pikiran mengenai suatu permasalahan atau topik. Bertukar pikiran di sini dapat dilakukan dengan interaksi tanya-jawab yang berlangsung dalam itu, ada beberapa tujuan lainnya dari seminar, yaituMedia menyampaikan aspirasi dan ide kepada peserta informasi kepada khalayak tempat untuk bertukar ilmu kepada peserta untuk diaplikasikan dalam kompetensi peserta.‍Fungsi SeminarKegiatan seminar memiliki fungsi sebagai kesempatan untuk menyampaikan sebuah gagasan suatu hal kepada peserta sehingga peserta yang hadir dapat memperoleh ilmu sampai situ, ada beberapa fungsi lainnya dari seminar, antara lainMenjadi sarana untuk mengasah kompetensi salah satu syarat mendapatkan sertifikat untuk mendapatkan pengakuan atau kualifikasi dalam mencari ilmu dari relasi, teman, menambah kepercayaan bersosialisasi dalam forum diskusi resmi.‍Ciri-ciri SeminarSebagai suatu kegiatan formal, ada beberapa karakteristik yang membuat seminar berbeda dengan aktivitas sejenis lengkapnya ciri-ciri seminarBerbentuk forum yang pada umumnya ada interaksi didalamnya dan melibatkan peserta sehingga terjadi komunikasi dua arah terhadap materi yang disampaikanPembahasan materi mengacu kepada makalah atau kertas kerja yang telah disusun dan disajikan kepada para pesertaMembahas isu ilmiah yang aktual sebagai bahan diskusi‍Syarat SeminarTidak semua diskusi yang membahas suatu masalah bisa disebut seminar, kegiatan tersebut baru bisa dikatakan seminar apabila memenuhi syarat berikut iniMelibatkan peserta. Untuk seminar umum tanpa ada batasan jumlah peserta, ada juga yang terbatas menyesuaikan durasi dan kapabilitas menguasai permasalahan yang akan moderator yang menjadi jembatan komunikasi antara pemateri dan peserta. Moderator juga bertugas menjadi time terjadwal dari jauh-jauh atau topik sudah secara sistematis dan ilmiah.‍Unsur-unsur SeminarDalam kegiatan seminar, ada beberapa unsur yang wajib ada, unsur tersebut antara Unsur ManusiaMeliputi pemateri, moderator, peserta dan penyanggah seperti dosen, guru besar, pakar, peneliti, dan sejenisnya. Dalam beberapa seminar ada juga seorang notulen yang mencatat jalannya seminar.‍2. Unsur MateriIni meliputi tema yang dibahas, bahan presentasi, diktat, booklet, atau bahan bacaan terkait permasalahan yang dibahas.‍3. Unsur FasilitasLokasi tempat diadakannya seminar dan berisikan meja, kursi, perlengkapan audio visual, papan tulis, alat tulis, proyektor, dan lainnya.‍Pihak-pihak yang Terlibat dalam SeminarDalam kegiatan seminar, ada pihak-pihak yang terlibat demi kelancaran kegiatan, yaitu1. Pembawa AcaraDalam kegiatan seminar, pembawa acara bertugas untuk membuka kegiatan seminar, memperkenalkan pemateri, moderator, serta notulis. Tidak sampai situ, ia juga bertugas untuk menutup kegiatan seminar.‍2. ModeratorIa punya peran penting untuk membuat jalannya seminar lebih interaktif dengan menjadi penjembatan antara pembicara dan penyanggah.‍3. PemateriPemateri menjadi pihak penting dalam kegiatan ini. Ia adalah orang atau pihak yang menyajikan materi kepada peserta. Dalam seminar biasanya pemateri adalah seorang ahli di bidangnya.‍4. PesertaPeserta atau audiens bertindak sebagai pendengar materi serta memberikan tanggapan terhadap isi materi yang disampaikan.‍5. NotulisIa adalah pihak yang bertanggungjawab untuk mencatat dan merangkum hal-hal penting yang dibahas dalam seminar.‍Susunan SeminarKegiatan seminar akan berjalan lancar ketika kegiatan tersebut tersusun dengan jelas oleh tim panitia. Di mana dalam kepanitiaan sudah memiliki masing-masing tugas baik itu untuk membuat rundown, dan menyiapkan hal-hal ini susunan acara seminar yang umum ditemuiLaporan ketuaPenyajian ketuaPembahasan oleh pembicaraDiskusi dan tanya jawabPenyimpulanPenutup‍Contoh Kegiatan SeminarAda berbagai contoh kegiatan seminar dalam dunia pendidikan atau juga profesional. Tentu contoh-contoh kegiatan seminar tersebut diadakan sesuai dengan maksud dan ini contoh seminar yang paling umum diselenggarakan1. Seminar NasionalSeminar ini mempunyai skala nasional dan biasanya diadakan oleh lembaga tertentu. Umumnya, peserta seminar ini adalah peneliti hingga masyarakat umum.‍2. Seminar InternasionalCakupan dan skala seminar ini lebih luas lagi karena bisa melibatkan beberapa negara. Biasanya diadakan oleh lembaga internasional dengan peserta adalah orang-orang terpilih dari berbagai negara.‍3. Seminar ProposalContoh seminar kegiatan adalah seminar proposal. Biasanya seminar ini dilakukan di tingkat pendidikan kuliah semester akhir. Tujuan seminar ini adalah untuk menyampaikan rencana penelitian sebagai tugas akhir di hadapan para seminar proposal, yang bertindak menjadi peserta adalah dosen penguji, dosen pembimbing, dosen wali, peserta dari jurusan yang sama. Seminar ini menjadi salah satu syarat kelulusan.‍4. Seminar SkripsiSeminar ini adalah seminar lanjutan dari seminar proposal. Di mana seminar ini dilakukan setelah mahasiswa melakukan penelitian dan mendapatkan temuan dari penelitian yang ia seminar ini adalah untuk menyampaikan hasil dari penelitian yang dilakukan kepada dosen pembimbing dan penguji.‍5. Seminar TeknologiTujuan seminar ini adalah untuk memberikan informasi seputar dunia teknologi guna menambah pengetahuan di bidang teknologi.‍6. Seminar MatematikaKegiatan pembelajaran ini dilakukan untuk memberikan informasi terkait ilmu kuantitas, ruang, struktur, serta perubahan. Tujuannya adalah agar peserta dapat belajar untuk menemukan pola, merumuskan dugaan baru, serta membangun kebenaran melalui metode yang disampaikan.‍7. Seminar BudayaTopik dalam seminar ini adalah berkaitan dengan ilmu kebudayaan. Tujuannya sendiri adalah untuk pelestarian budaya.‍8. Seminar KeperawatanKegiatan yang berhubungan dengan kesehatan ini bisa berupa pembelajaran maupun pelatihan. Tujuan seminar adalah memberikan bekal ilmu seputar keperawatan supaya perawat memiliki kesiapan serta memahami kode etik. ‍9. Seminar KefarmasianKegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan ilmu seputar dunia farmasi, seperti mempelajari cara meracik, mencampur, membuat formulasi obat tertentu.‍10. Seminar KewirausahaanSeminar ini bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai peluang usaha atau bisnis, memberikan wawasan, terkait cara menghadapi risiko bisnis, dan sebagainya terkait dengan bidang bisnis.‍Itulah pembahasan seputar seminar yang perlu kamu ketahui, jika kamu membutuhkan karyawan untuk mengisi posisi di perusahaan, kamu bisa klik di sini. Yuk, pasang iklan lowongan pekerjaan sekarang!
Dilansirdari Ensiklopedia, interaksi yang terjadi di sekolah yang dilakukan oleh para siswa dan guru memiliki pola komunikasi dalam proses interaksi, berikut ini contoh pola komunikasi satu arah yang terjadi di lingkungan sekolah adalah pak budi yang sedang memberikan kisi-kisi ujian dan para siswa mendengarkan.
JawabanPola interaksi yang terjadi antara pembicaraan dan peserta seminar adalah antar individu dengan antar individu dengan kelompok merupakan hubungan yang terjadi antara satu orang dengan suatu kelompok untuk mencapai suatu tujuan. Interaksi antar individu dengan kelompok terjadi secara formal dengan melibatkan aturan, tapi ada juga interaksi yang tidak formal atau bebas dilakukan tanpa aturan. Contoh interaksi antar individu dengan kelompok yaitu Guru menjelaskan materi pelajaran di depan kelas. Seorang murid mempresentasikan hasil pekerjaan rumahnya kepada teman guru berceramah ditempat ibadah. Maaf kalo salahJadikan jawaban tercerdas Jawabanantar individu dan kelompok
ABSTRAKAgung Pratama Wiguna, 2101101. "Hubungan antara kredibilitas pembicara training k3 dengan sikap peserta terhadap budaya safety diperusahaan". Di bawah bimbingan Dr. Iriana Bakti., M.Si sebagai pembimb
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kontak Sosial? Mungkin anda pernah mendengar kata Kontak Sosial? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, bentuk, sifat, syarat, faktor, pendukung dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Kontak Sosial Kontak sosial adalah interaksi tiap-tiap bagian dalam berhubungan baik dengan berdiskusi, konsultasi ataupun menghormati dan tidak selalu berlangsung melewati hubungan fisik saja, karena orang bisa mengadakan kontak sosial dengan bagian lain tanpa menggugahnya, seperti konsultasi melewati telepon, radio dan surat. Oleh sebab itu, interaksi fisik tidak merupakan ketentuan utama berlangsungnya kontak sosial bahkan peningkatan teknologi juga mengganti definisi dari kontak sosial itu sendiri, dimana kontak sosial tidak harus berlangsung melewati gesekan fisik. Ciri-Ciri Kontak Sosial Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri kontak sosial yaitu Jumlah pelakunya lebih dari satu orang Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu Bentuk-Bentuk Kontak Sosial Berikut ini terdapat 2 bentuk-bentuk dalam kontak sosial, yakni sebagai berikut 1. Berdasarkan Prosedur Terjadinya Berdasarkan prosedur terjadinya, terdapat 2 jenis bentuk-bentuk kontak sosial, antara lain Kontak Sosial Primer Ialah kontak sosial yang terjadi secara terang-terangan dengan berkonsultasi, baik melewati gesekan fisik maupun tidak melewati gesekan fisik. Contoh Kontak Sosial Primer Diantaranya ialah, bersalaman, berbdiskusi, bahasa indikasi dan tersenyum. Kontak Sosial Sekunder Ialah kontak sosial yang terjadi secara tidak terang-terangan melainkan memakai sarana yang spesifik. Contoh Kontak Sosial Sekunder Diantaranya ialah, telepon, surat dan televisi. 2. Berdasarkan Beberapa Seseorang yang Berpartisipasi Berdasarkan beberapa seseorang yang berpartisipasi, terdapat 3 jenis bentuk-bentuk kontak sosial, antara lain Kontak antar Seseorang Diantaranya ialah, kontak antara pegawai dengan pegawai, kontak antara pemimpin dengan pegawai. Kontak antar kelompok Diantaranya ialah, kompetisi futsal antar sekolah menengah pertama dan kompetisi cerdas cermat antar sekolah menengah pertama. Kontak antara Seseorang dengan kelompok Diantaranya ialah, dosen dengan mahasiswa dan penceramah dengan jamaahnya. Sifat-Sifat Kontak Sosial Kontak social memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut Kontak social bisa bersifat positif dan bisa negative. Kalau kontak social mengarah pada kerjasama berarti positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau konflik berarti negative. Kontak social dapat bersifat primer dan bersifat skunder. Kontak social primer terjadi apa bila peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misanya kontak antara guru dengan murid dsb. Kalau kontak skunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui perantara. Missal percakapan melalui telepon, HP dsb. Syarat Terjadinya Kontak Sosial Berikut ini adalah beberapa syarat terjadinya kontak sosial yaitu 1. Adanya kontak sosial Berdasarkan proses berlangsungnya, kontak sosial dapat dibedakan menjadi dua yakni Kontak primer, terjadi secara langsung bertatapan muka, baik melalui persentuhan fisik maupun tidak, misalnya berjabat tangan, berbicara, bahasa isyarat, tersenyum. Kontak sekunder, terjadi secara tidak langsung menggunakan media tertentu, misalnya melalui TV, telepon, danlain-lain. Berdasarkan jumlah individu yang terlibat di dalamnya, kontak sosial dapat dibedakan Kontak antarindividu. Contohnya kontak antara guru dengan guru, antara penjual dengan pembeli, dan lain-lain. Kontak antarkelompok. Contohnya pertandingan sepak bola yang mempertemukan dua tim sepak bola, pertandinganvoli, perlombaan cerdas cermat, dan lain-lain. Kontak antara individu dengan kelompok. Contohnya guru sedang mengajar murid-muridnya, penceramah dengan peserta seminar, dan lain-lain. 2. Komunikasi Komunikasi adalah adanya tanggapan atau reaksi seseorang terhadap suatu tindakan tertentu dari orang lain. Dalam hal ini komunikasi terjadi setelah adanya kontak social. Faktor Pendorong Terjadinya Kontak Sosial Proses kontak sosial dapat berlangsung didasarkan atas beberapa faktor, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Berikut ini penjelasannya. Imitasi Imitasi adalah tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan, aya hidup, bahkan apa saja yang dimiliki oleh orang lain tersebut. Misalnya, gaya berpakaian dan model rambut seorang artis di televisi yang ditiru oleh penggemarnya. eorang guru olahraga menunjukkan cara mendribel bola basket yang kemudian ditiru oleh siswanya. Proses imitasi ada yang bersifat negatif, ada pula yang bersifat positif. Hal itu bergantung pada model yang ditiru dalam interaksi sosial tersebut. Misalnya, seorang anak yang tumbuh dan besar di keluarga yang selalu beribadah, akan meniru kebiasaan keluarga tersebut. Jika kamu bergaul dengan anak yang suka merokok, tidak tertutup kemungkinan kamu pun akan jadi perokok. Meniru kebiasaan beribadah merupakan contoh imitasi yang positif, sedangkan meniru kebiasaan merokok adalah contoh imitasi yang negatif. Oleh sebab itu, agar tidak terpengaruh, kita harus memerhatikan apa dan siapa yang patut kita tiru dan tidak patut ditiru. Sugesti Sugesti adalah pengaruh, pandangan, atau sikap yang diberikan seorang individu terhadap individu lain kemudian diterima, dituruti, atau dilaksanakan dengan tanpa berpikir lagi secara rasional. Pengaruh sugesti akan cepat terjadi jika yang memberikan sugesti adalah orang-orang yang memiliki pengaruh, orang yang berwibawa, pimpinan, atau teman dekat. Misalnya, himbauan dari orang tua, pemimpin agama. Identifikasi Identifikasi ialah suatu proses yang terjadi pada diri seseorang yang memiliki keinginan atau kecenderungan untuk menjadi sama identik dengan orang lain yang ingin ditirunya. Identifikasi dapat berlangsung baik disadari maupun tidak disadari. Misalnya, Amran Sabani adalah penggemar berat pemain bola Cristiano Ronaldo dari klub Manchester United, Inggris. Tanpa dia sadari, dia berusaha berpenampilan seperti pemain idolanya tersebut. Dia memakai kaos bola bernomor punggung sama dengan Ronaldo, rambutnya pun berpotongan sama dengan pemain Portugal itu. Bahkan, namanya pun ditambah dengan nama Ronaldo, menjadi Amran Ronaldo’ Sabani. Pada dentifikasi, orang menempatkan dirinya seolah-olah sama dengan idolanya. Segala sesuatu diusahakan sama identik dengan idolanya. Simpati dan Empati Simpati ialah keikutsertaan merasakan apa yang dirasa orang lain senang, susah, dsb.. Proses interaksi sosial ini lebih banyak melibatkan perasaan. Empati adalah keadaan di mana seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati lebih dalam daripada simpati. Pernahkah kamu menonton film yang membuat kamu larut di dalamnya sampai tanpa terasa kamu pun menitikkan air mata? Pendukung Kontak Sosial Kesadaran adalah faktor pendukung utama terjadinya sebuah kontak sosial. Oleh karena itu, diperlukan adanya sebuah kesadaran untuk bekerja sama antara kedua belah pihak dalam hubungan tersebut. Saat ini, kontak sosial sangat mudah untuk di lakukan oleh kita meskipun tanpa kita duga. kontak sosial pada saat ini dapat belangsung dengan cepat dan mudah. Hal tersebut dikarenakan adanya dukungan sebuah teknologi yang semakin berkembang. tenologi yang dapat digunakan untuk menunjang proses terjadinya kontak sosial seperti Handphone, Internet, dan lain sebagainya. Contoh Kontak Sosial Berikut ini adalah beberapa contoh dari kontak sosial yaitu 1. Kontak antarindividu Contohnya Kontak antara anak dan orang tuanya dan kontak antara seorang siswa dan siswa lainnya. 2. Kontak antarkelompok Contohnya Kontak antara dua perusahaan dalam hubungan bisnis dan kontak antara dua kesebelasan sepak bola dilapangan untuk memperebutkan kejuaraan tertentu. 3. Kontak antara individu dan suatu kelompok Contohnya Kontak antara seseorang calon anggota dan para anggota organisasi yang akan dimasukinya. Kontak antara seorang pembicara dan peserta dalam suatu seminar juga termasuk jenis kontak ini. Demikian Penjelasan Materi Tentang Kontak Sosial Pengertian, Ciri, Bentuk, Sifat, Syarat, Faktor, Pendukung dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
ulooA.
  • rms39a4zwq.pages.dev/848
  • rms39a4zwq.pages.dev/459
  • rms39a4zwq.pages.dev/744
  • rms39a4zwq.pages.dev/895
  • rms39a4zwq.pages.dev/497
  • rms39a4zwq.pages.dev/222
  • rms39a4zwq.pages.dev/689
  • rms39a4zwq.pages.dev/151
  • rms39a4zwq.pages.dev/939
  • rms39a4zwq.pages.dev/559
  • rms39a4zwq.pages.dev/750
  • rms39a4zwq.pages.dev/559
  • rms39a4zwq.pages.dev/756
  • rms39a4zwq.pages.dev/174
  • rms39a4zwq.pages.dev/921
  • pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah